Perbedaan Error 404 not found vs 403 forbidden, Cara Mengatasinya

Diposting pada

Kode kesalahan 404 (Not Found) dan 403 (Forbidden) adalah dua status HTTP yang menunjukkan jenis masalah berbeda saat mencoba mengakses sumber daya di web. Berikut adalah perbedaannya:

Kode Kesalahan 404: Not Found

  • Artinya: Server tidak dapat menemukan sumber daya yang diminta (misalnya, halaman atau file). Hal ini biasanya terjadi jika URL yang dimasukkan salah, sumber daya telah dihapus, atau tidak tersedia.
  • Penyebab Umum:
    • URL salah ketik.
    • Halaman atau file telah dihapus dari server.
    • Tautan rusak atau usang (broken link).
  • Tanggapan Server: Server memberi tahu bahwa sumber daya yang diminta tidak ditemukan, tetapi tidak membatasi akses untuk mencarinya.

Kode Kesalahan 403: Forbidden

  • Artinya: Server memahami permintaan Anda tetapi menolak memberikan akses ke sumber daya tersebut. Anda dilarang untuk mengaksesnya, meskipun sumber daya itu ada.
  • Penyebab Umum:
    • Hak akses tidak memadai (misalnya, Anda mencoba mengakses file tanpa izin).
    • Konfigurasi server yang membatasi akses (misalnya, file .htaccess di Apache).
    • Pembatasan berbasis IP, wilayah, atau autentikasi.
  • Tanggapan Server: Server mengakui keberadaan sumber daya, tetapi Anda tidak diizinkan untuk melihatnya.

Perbandingan Kunci:

Aspek 404 (Not Found) 403 (Forbidden)
Keberadaan Sumber daya tidak ada di server. Sumber daya ada, tetapi akses ditolak.
Penyebab Utama URL salah atau sumber daya dihapus. Hak akses tidak memadai atau akses diblokir.
Tanggapan Server Tidak tahu tentang sumber daya yang diminta. Memahami permintaan tetapi menolak akses.

Contoh:

  • 404: Anda mencoba mengakses example.com/halaman-tidak-ada.
  • 403: Anda mencoba mengakses example.com/admin, tetapi hanya pengguna dengan hak istimewa yang diizinkan.

Cara Mengatasi Masalah 404 & 403

Kode Kesalahan 404: Not Found

  1. Periksa URL/Permalinks : Pastikan URL yang dimasukkan benar, termasuk ejaan, huruf besar/kecil, dan simbol.
  2. Periksa File .htaccess: Berikut ini beberapa rule .htaccess , pilih sesuai cms/framework yang Anda gunakan.

Codeigniter

RewriteEngine On
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule ^(.*)$ index.php/$1 [L]

—————————————————–

LARAVEL

Options -MultiViews -Indexes

RewriteEngine On

# Handle Authorization Header
RewriteCond %{HTTP:Authorization} .
RewriteRule .* – [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]

# Redirect Trailing Slashes If Not A Folder…
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteCond %{REQUEST_URI} (.+)/$
RewriteRule ^ %1 [L,R=301]

# Send Requests To Front Controller…
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteRule ^ index.php [L]

—————————-

WordPress

# BEGIN WordPress

RewriteEngine On
RewriteRule .* – [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ – [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

# END WordPress

3.Hapus Cache Browser

Cache lama bisa menyebabkan konflik. Hapus cache dan cookies, lalu coba lagi.

Kode Kesalahan 403 (Forbidden)

  1. Periksa Izin Akses: Pastikan Anda memiliki izin untuk mengakses halaman atau file. Hubungi admin situs jika diperlukan.
  2. Periksa Izin File dan Folder: Pastikan file atau folder yang diminta memiliki izin yang benar (misalnya, chmod 644 untuk file dan chmod 755 untuk folder di server Linux).
  3. Filter Modsecurity

Silakan mencoba menambahkan rule berikut pada .htaccess untuk menonaktifkan beberapa filter modsecurity

SecRuleEngine Off
SecFilterInheritance Off
SecFilterEngine Off
SecFilterScanPOST Off

Jika Tetap Bermasalah

404: Periksa dengan alat seperti Google Search Console untuk mengidentifikasi tautan yang rusak di situs Anda.
403: Periksa log server untuk mengetahui penyebab pasti (biasanya diakses melalui cPanel atau panel hosting lainnya).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *